Get the newest

Get the newest
STAIN's STUDENTS

your comments here

ShoutMix chat widget

Zay's Banner

Zay's Banner
dRagON sTudENTs

Other Banners

Awan
Rhiris LoVely

Labels

Rowi,Anam,Uzi and Zay <<>>

PSICOLOGICAL BARRIES
Diposting oleh ZAIMUN eL-fataN On 00.34 0 komentar

CHAPTER ONE
INTRODUCTION
A. Background

“All languages undergo change; language change reflects modifications to the grammar, the system of categories, and the rules underlying language use”. Such change may reflect part of the grammar, ranging from the rules for sentence formation (syntax) to pronunciation of individual sounds (phonetics). Why it can effect in those parts? Because every language has rules of syntax, and to the linguists the essential rules are descriptive. They are the rules which underpin the life of the language and which are extremely slow to change.
Like wise in English, “English has undergone dramatic changes throughout the three major periods of its history, namely: Old English (roughly from 450 to 1100), Middle English (from 1100 to 1500), and Present Day English or called as Modern English (from 1500 to the present). Of course, from that dynamically changes there are differences of formation sentence or preposition structures among Old English, Middle English, and Present Day English. Then, in this chapter it will be discussed clearly.



B. Theory Base

Syntax is from Greek a word meaning “arrangement or order”. In definition “syntax is the grammatical arrangement of word in a sentence”. It concern both word order and arrangement in the relationship between words. Examples the following statement follow normal English word order:
The dog sat on the mat.
S V C

Betty read a magazine.
S V O

From three periods are mentioned early, there is difference between old English and modern English (present day English), “the differences between OE and ME/PDE have been brought about series of regular and semantic change. The development of a fixed ‘subject-verb-object’ word order in English has affected more than just a few verbs”.
Differences in word order are rapidly apparent. In the old English “verb” appears after both the subject and the direct object in the first sentence but before them in the second one. Then in the Middle English, all verbs appear before rather than after the direct object. We can write it into formula:

The fisherman caught the fish Modern English
Subject Verb Direct Object

The fish caught the fisherman Old English
Direct Object Verb Subject


CHAPTER TWO
DISCUSSION
NAME : ZAIMUN ASNAWI SABIQ
Std. N : 0735407
CLASS : C

Old English is quite different from modern English or present day English. “One of primary differences between old English and present day English is the language’s transformation from a highly synthetic language to one is essentially analytic in character” in analytic language relies on word order and function word to signal grammatical functions and relationships. And as a consequence of this change between old English and present day English, if we change the words in a sentence like this.
Compare it!
The skipper threw a coconut at Gilligan.
DO V IO S
We change the meaning
Gilligan threw the skipper at a coconut.
S V DO IO
From above sentence, we can look that those sentences as possible sentence in English, but they have different position or different formation structure.

CHAPTER THREE
CONCLUSION and SUGGESTION

A. Conclusion

Based on the discussion about “historical background of syntax”, we can conclude as follow:
English has undergone dramatic change throughout three major of its history, as follows:
Old English (from 450-1100)
Middle English (from 1100-1500)
Modern English (from 1500 to the present)
From three periods, there is different between old English and modern English, in “S – V - DO” word order. And it has affected more than just a few verbs.
In the old English “verb” appears after both the subject and the direct object in the first sentence but before them in the second one. Then in the Middle English, all verbs appear before direct object and after subject.

B. Suggestion

From this paper we suggest that explanation of this chapter is very needed for students at university, in order mastering and understanding historical syntax chat in English sentence well. Therefore, studying it earlier as potential is to consider for any purpose in grammatical learning.

REFERENCES

Dwijatmoko, Bb. 2002. English Syntax.Yoyakarta: Sanata Dharma University Press.
University Of Muhammadiyah. Introduction of History of English Language. Metro.
Roza, Ahmad. An Introduction to Linguistics. Metro.



Category : edit post

GRAMMAR TRANSLATION METHOD

Diposting oleh ZAIMUN eL-fataN On 00.31 2 komentar

GRAMMAR TRANSLATION METHOD


A. PENDAHULUAN
GTM bukan suatu hal yang baru dalam pembelajaran bahasa, yang mana ini hanyalah sedikit berbeda. Nama yang telah digunakan oleh guru bahasa selama beberapa tahun yang lalu.
Pada zaman dahulu metode ini disebut dengan “classical method” yang waktu itu digunakan di dalam pembelajaran bahasa klasik, seperti bahasa Latin dan Yunani. Di awal abad ini metode ini digunakan untuk membantu siswa dalam membaca dan memahami literatur bahasa asing. Namun ini juga diharapkan bahwasanya dalam mempelajari atau memahami grammar terhadap bahasa target yang diinginkan, siswa akan menjadi lebih mengenal aturan bahasa yang sesuai dengan bahasa sumbernya dan pemahaman yang lebih mendalam ini akan lebih membantu mereka dalam membaca dan menulis yang sesuai dengan bahasa sumbernya menjadi lebih baik. Akhirnya bisa disimpulkan bahwasanya mempelajari bahasa asing akan membantu perkembangan siswa di dalam membangun intelektualnya, ini bisa diakui bahwasanya siswa tidak akan pernah menggunakan bahasa target namun pembelajaran mental itu sangat diperlukan.
Kita GTM dengan cara mencoba melakukan penelitian terhadap sebuah kelas yang saat itu guru sedang menggunakan metode itu. Kelas itu merupakan kelas bahasa Inggris intermediate yang tinggi universitas di Kolombia, siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan selama 2 jam setiap kali pertemuan dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.




B. PENGALAMAN
Ketika kita memasuki kelas siswa sedang membaca yang berjudul “the Books’Ambition, hasil karya mark Twain’s life on the Missisippi. Masing-masing siswa dimintai untuk membaca beberapa alinea dari teks, setelah setelah membaca ia diminta untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol. Guru membantunya dengan memberikan kosakata baru yang dibutuhkan. Ketika mereka telah selesai membaca dan menerjemahkan teks itu, guru meminta mereka untuk bertanya dalam bahasa Spanyol. Bila ada pertanyaan, seorang siswa mengangkat tangannya dan berkata “What is paddle wheel ? Kemudian guru menjawab, “Es una reda de paletas”, bagaimana dalam kapal uap dan di sungai Missisippi, saat Mark Twain masih kanak-kanak, siswa lainnya mengatakan “No Understand’ gorgeous” kemudian guru menerjemahkannya “Primoroso”.
Karena tidak lagi pertanyaan dari siswa, guru meminta mereka untuk menuliskan jawaban “Reading comphrehension yang muncul di akhir teks, pertanyaan dalam bahasa Inggris kemudian siswa diperintahkan untuk menuliskan jawabannya ke dalam bahasa Inggris yang baik, mereka menjawab pertanyaan pertama secara bersama-sama, sebagai contoh seorang siswa membaca dengan suara yang lantang “When did Mark Twain liver ?, kemudian siswa yang lainnya menjawab “Mark Twain Lived from 1835-1910 “Buenos” kata guru, kemudian siswa mengerjakan secara individu. Lagi pula pertanyaan yang diminta untuk mendapatkan informasi yang tersirat di dalam reading passage, siswa menjawab dua model pertanyaan, yang pertama, mereka harus membuat kesimpulan terhadap pemahaman sebuah teks, contoh “do you think the boy was ambitious ? Why or Why not ? Bentuk yang kedua yaitu yang menghubungkan antara pengalaman siswa dengan teks yang ada. Contoh satu pertanyaan “have you ever throught about running away from house ?.
Setelah satu setengah jam guru berbiara dalam bahasa Spanyol meminta para siswa untuk berhenti dan mengecek pekerjaan mereka, satu demi satu masing-masing siswa menjawab pertanyaan yang diberikan. Jika dia benar guru mempersilahkan siswa lain membacakan pertanyaan selanjutnya. Jika dia salah guru memilih siswa yang lainnya untuk memberikan jawaban yang benar atau guru sendiri yang akan memberikan jawaban yang benar.
Kegiatan selanjutnya, guru meminta siswa untuk membuka halaman yang berikutnya. Disana ada daftar kata kemudian diberitahukan kepada siswa bahwa kata-kata itu diambil dari teks tersebut yang baru mereka baca. Contoh : siswa menemukan kata-kata “Ambition”, “Career”, “Wharf”, “Transquil”, “Gorgeous”, “Wathe”, “Envy”, “Humbhy”. Mereka diberitahukan bahwa terdapat kata-kata tinjauan dari yang lainnya merupakan kata yang baru. Kemudian siswa diperintahkan untuk mengartikan ke dalam bahasa Spanyol, siswa diberikan kata-kata bahasa Inggris seperti “Lob” “Noisy” ugly and proudly dan disuruh mencari lawan katanya yang terdapat dalam teks tersebut.
Setelah mereka selesai mengerjakan latihan, guru mengingatkan mereka bahwa kata-kata dalam bahasa Inggris yang sama dengan bahasa Spanyol disebut dengan cognates, bahasa Inggrisnya “ty” Spanyol –dad-and-tad, guru meminta perhatian dari murid terhadap kata “posissibilty” di dalam teks dan guru mengatakan kepada murid bahwasanya kata ini mirip/sama dalam bahasa Spanyol “possibilidad” guru meminta para murid untuk menyebutkan contoh yang lainnya di dalam teks itu, seorang siswa laki-laki mengangkat tangan dan menjawab “Obscurity”, “Bien”, ketika semua cogerates ini telah diidentifikasikan, siswa diperintahkan untuk melanjutkan latihan pada bab selanjutnya dan kemudian menjawab pertanyaan, “what do these cognates mean ?” ada beberapa bahasa Inggrisnya “curiosity, opportunity” liberty dan lain-lain. Kemudian para siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Spanyol.
Tahap selanjutnya menguraikan tata bahasa. Meskipun ada beberapa “two-new verbs” baru yang belum dipelajari oleh siswa. Berikut ini penjelasannya dan siswa diminta untuk menerjemah ke dalam bahasa Spanyol. Selanjutnya mereka diberikan kaedah penggunaan “direct object” dalam two-word verbs.
Jika “two-word verbs” dapat dipisah, “direct object boleh berada diantara verb adan Article. Bagaimanapun, pemisahan ini dibutuhkan bila “dicert object berupa kata ganti. Jika tidak dapat dipisah, maka tidak ada pemisahan antara verb dan article. Contoh :
- John put his book away / John put it away
But not
John put away it
(Karena “put away” merupakan kata kerja yang dapat dipisah).
- The teacher went over the homework.
But not
The teacher went the homework over.
(karena “go over” merupakan kata kerja yang tak dapat dipisah)
Setelah membaca kaidah dan contoh-contoh tersebut, murid diminta untuk menceritakan two word verbs berikut ini, diambil dari teks yang dapat dipisahkan dan tidak dapat dipisahkan. Mereka menghubungkan teks tersebut petunjuk, jika mereka tidak dapat menceritakan, diperkenankan menggunakan kamus mereka atau bertanya kepada guru mereka.
Turn up Wake up Get on Take in
Run away Fade out Lay up
Go away Break down Turn back
Akhirnya, mereka diminta untuk meletakkan salah satu “prhasal verb” formulir dari tiap-tiap sepuluh kalimat yang mereka berikan. Mereka mengerjakan nomor pertama dan kedua bersama.
1. Mark Twain decided to _____ because his parents wouldn’t let him get a job in the river.
2. The steamboat men ____ and discharge freight at each port on the Mississippi River.
Ketika siswa selesai dengan latihan ini, mereka membaca jawaban mereka dengan suara yang lantang.
Pada akhir bab ini terdapat sebuah daftar pokok kosakata yang dimunculkan dalam teks.
Daftar dibagi dalam dua bagian :
Pertama mengandung kata-kata, dan kedua, idiom seperti “to give someone a cold shoulder .” Kemudian tiap-tiapnya terdapat sebuah frasa dan kata dalam bahasa Spanyol. Sebagai tugas di rumah, guru meminta murid untuk menghapal terjemahan bahasa Spanyol 20 kata baru pertama dan menulis sebuah kalimat.
Pada dua sisa pelajaran Minggu ini, murid akan diminta untuk :
1. Tulislah terjemahan dari teks bacaan ke dalam bahasa Spanyol.
2. Urailah kaidah menggunakan objek langsung dengan dua kata kerja dan memakainya pada ungkapan kata kerja lainnya.
3. Kerjakanlah sisa latihan dalam bab yang termasuk latihan dengan kumpulan dari bentuk past paticiple tidak beratran. Murid akan diminta untuk menghapal present tense, past tense, dan bentuk past participle dari contoh irregular. Ini.
Drink Drank Drunk
Sing Sang Sung
Swim Swam Suun
Ring Rang Rung
Begin Began Begun
4. Menulis sebuah karangan tentang ambisi yang mereka miliki.
5. Menghapal sisa pokok kosakata dan menulis kalimat.
6. Mengadakan kuis tentang tata bahasa dan kosakata pada bab ini. Mereka diminta untuk menerjemahkan sebuah paragraf bahasa Spanyol tentang kapal laut ke dalam bahasa Inggris.

C. MEMIKIRKAN TENTANG PENGALAMAN
Ini sebuah pengenalan singkat tetapi ini mungkin bukan hal yang baru. Barangkali kamu telah belajar dalam cara ini atau anda mengajar dengan metode ini sekarang. Apa ini benar atau tidak, mari kita lihat apa yang telah kita pelajari tentang GTM. Kita dapat membuat sejumlah pengamatan tentang kelas yang kita hadiri. Pengamatan kita ada pada daftar kolom sebelah kiri, dari mereka kita akan mencoba untuk mengenal tersebut ada pada daftar kolom sebelah k anan. Kita akan membuat pengamatan dengan mengikuti rencana pelajaran pada kelas yang kita amati.

PENGAMATAN DASAR-DASAR
1. Kelas sedang membaca sebuah kutipan Mark Twain’s Life on The Missisippi Tujuan pokok dari mempelajari bahas asing adalah mampu membaca Kesusteraan. Kesusteraan bahasa adalah bahasa sastra yang diucapkan. Pelajaran budaya asing siswa dibatasi pada kesusastraannya dan seni sastra.
2. Murid menerjemahkan teks bacaan dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol Sebuah tujuan pening baru murid untuk mampu menerjemahkan tiap-tiap bahasa ke bahasa lainnya. Jika murid dapat menerjemahkan diri satu bahasa ke bahasa lain mereka dianggap berhasil.
3. Guru menanyakan murid menurut bahasa ibu mereka jika mereka memiliki pertanyaan. Seorang murid menanyakan seseorang dan dijawab dalam bahasa ibunya. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa target bukanlah sebuah tujuan dari pengajaran bahasa asing.
4. Murid menuliskan jawaban pertanyaan “reading comprehension” Keterampilan utama yang dikembangkan adalah membaca dan menulis. Sedikit perhatian diberikan untuk berbicara dan mendengarkan dan hampir tak satupun untuk “pronunciation”
5. Guru memutuskan apakah sebuah jawaban benar atau tidak. Jika jawaban tidak benar, guru memilih seorang murid yang berbeda untuk memberikan jawaban yang benar atau guru memberi sendiri jawaban yang benar. Guru adalah orang yang berwenang dalam kelas. Ini sangat penting bagi murid mendapatkan jawaban yang benar.
6. Murid mempelajari kata-kata baru dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol. Ini memungkinkan untuk menemukan bahasa ibu yang sepadan kata bahasa sasaran.
7. Murid mempelajari bahasa inggris “ty” dapat disamakan dengan –dad dan –tad dalam bahasa Spanyol. Pembelajaran ini dimudahkan melalui kesamaan antara bahasa sasaran dan bahasa ibu.
8. Murid diberikan sebuah kaidah tata bahasa untuk menggunakan “direct object” dengan dua kata kerja. Ini penting bagi murid untuk mempelajari tentang bentuk bahasa sasaran.
9. Murid menggunakan kaidah untuk contoh yang mereka berikan. Deduktif penggunaan sebuah kaidah tata bahasa yang jelas adalah teknik pedagogical yang benar.
10. Murid menghapal kosakata. Pembelajaran bahasa memberi latihan mental.
11. guru meminta murid menuliskan kaidah tata bahasa. Murid seharusnya menyadari kaidah tata bahasa dari bahasa sasaran.
12. Siswa menghafal bentuk-bentuk simple tense, past tense dan past participle. Dimana kemungkinan perubahan kata kerja dan pola-pola grammar yang lainnya seharusnya dilakukan dengan menghafal.
Ada kegiatan yang direncanakan untuk minggu yang tersisa, kita akan mengikuti praktek bukan penelitian kecuali jika IA menemukan prinsip yang berbeda dari metode ini.

D. TINJAUAN TERHADAP PRINSIP
Prinsip-prinsip GTM diatur di bawah dengan menjawab 10 pertanyaan pada Bab I. Tidak semua pertanyaan oleh GTM kita akan mendata semua pertanyaan, bagaimanapun, sehingga perbandingan di antara metode-metode yang akan kita pelajari akan lebih mudah.
1. Apa tujuan guru menggunakan GTM ?
Menurut guru yang menggunakan GTM, tujuan pokok asing adalah untuk memudahkan membaca kesastraan yang ditulis dalam bahasa sasaran. Untuk ini, siswa perlu belajar tentang kaedah grammar dan kosakata dalam bahasa sasaran. Lagi pula diyakini bahwa mempelajari bahasa asing memberikan siswa latihan mental yang baik membantu mengembangkan pikiran mereka.
2. Apa peran guru ? dan apa pula peran siswa ?
Perannya sangat tradisional. Guru memiliki wewenang dalam kelas. Para siswa mengerjakan apa yang dikatakan lalu mereka dapat mempelajari apa yang mereka ketahui.
3. Apa ciri-ciri dari proses belajar mengajar ?
Siswa diajarkan menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain. Sering mereka menerjemahkan bacaan bahasa sasaran tentang aspek-aspek kebudayaan masyarakat. Siswa mempelajari “grammar” secara deduktif yakni mereka diberikan kaidah grammar serta contohnya dan mereka diperintah untuk menghafalkannya dan selanjutnya menerapkannya pada contoh yang berbeda. Mereka juga mempelajari “grammatical paradigma” seperti “verb conjugatifon”.
4. Bagaimana interaksi murid dengan guru ? dan bagaimana pula hubungan / interaksi antar siswa ?
Sebagian besar hubungan yang terjadi di kelas adalah guru-siswa, hanya sedikit interaksi antar siswa.
5. Bagaimana perasaan yang dihadapi para siswa ?
Tidak ada prinsip-prinsip metode yang berhubungan dengan bidang ini.
6. Bagaimana bahasa dipandang ? Bagaimana kebudayaan dipandang ?
Bahasa sastra dipandang unggul untuk dianggap dalam bahasa dan kemudian bahasa tersebut dipelajari siswa. Kebudayaan dipandang bagian kesastraan dan seni.
7. Aspek bahasa apa yang ditekankan ? Apa sajakah keterampilan yang ditekankan ?
Vocabulary dan grammar yang ditekankan Reading dan Writing merupakan keterampilan utama siswa. Ada sedikit banyak perhatian terhadap Speaking dan Listneing. Dan juga Pronunciation hanya menerima sedikit perhatian.
8. Apa peranan bahasa asli siswa ?
Arti dari bahasa sasaran dibuat dengan jelas melalui proses menerjemahkan ke dalam bahas asli siswa. Bahasa yang dipakai di kelas sebagian besar adalah bahasa asli siswa.
9. Bagaimana pelaksanaan evaluasi ?
Dalam tes tertulis, siswa diminat menerjemahkan bahasa asli ke bahasa sasaran, atau sering digunakan “vide versa”. Pertanyaan tentang budaya asing atau biasa menyuruh siswa menerapkan kaedah grammar.
10. Bagaimana guru merespons kesalahan siswa ?
Membuat para siswa mendapat jawaban benar dianggap sangat penting. Jika siswa membuat kesalahan atau tidak mengetahui jawaban, maka guru memberikan jawaban yang benar.

E. TINJAUAN TERHADAP TEKNIK
Tanyakan pada dirimu sendiri apakah jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dimengerti. Jika demikian kamu boleh mencoba beberapa teknik GTM dari tinjauan berikut ini. Selain itu kamu mungkin sedikit setuju dengan jawaban tersebut, tetapi ada beberapa teknik yang bermanfaat berkaitan dengan GTM. Di bawah ini merupakan deskripsi yang dikembangkan pada beberapa teknik ini :
1. Translation of a literary passage
Siswa menerjemahkan teks bacaan dari bahasa sasaran ke bahasa ibu mereka. Teks bacaan tersebut kemudian menitik beatkan pada beberapa kelas : “vocabulary” dan “grammartical structures” dalam teks tersebut dipelajari pada pelajaran berikutnya. Teks tersebut boleh dikutip dari beberapa karya kesusastraan bahas sasaran atau seorang guru boleh menulis teks yang dirancang dengan hati-hati termasuk kaedah “grammar” dan “vocabulary” yang khusuis. Terjemahan boleh ditulis atau diucapkan atau kedua-duanya. Siswa tidak harus menerjemahkan idiom dan yang semacamnya itu secara harfiah, akan tetapi cukup dengan satu cara yang menunjukkan bahwa mereka mengerti artinya.
2. Reading comprehension q uestion
Siswa menjawab pertanyaan dalam bahasa sasaran berdasarkan pemahaman mereka terhadap teks bacaan. Pertanyaan tersebut sering kali diurutkan sehingga pertanyaan pertama menanyakan informasi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut. Agar dapat menjawab pertanyaan kedua, siswa harus membuat kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka terhadap teks tersebut. Artinya mereka harus menjawab pertanyaan tentang teks tersebut meskipun jawabannya tidak terdapat dalam teks itu sendiri. Pertanyaan ketiga mengharuskan siswa mengaitkan teks tersebut dengan pengalaman mereka sendiri.
3. Antonyms / Synonyms
Siswa diberi daftar kosakata dan diminta untuk menemukan antonimnya dalam teks bacaan tersebut. Latihan yang serupa juga dapat dilakukan dengan meminta siswa menemukan sinonimnya dari daftar kosakata tersebut. Atau siswa diminta mendefinisikan kosakata tersebut berdasarkan pemahaman seingat mereka juga mungkin yakni meminta mereka mengerjakan kosakata dari teks tersebut.
4. Cognates
Siswa diajarkan mengenal kesamaan dengan belajar mengeja atau pola bunyi yang sesuai. Siswa diminta menghafal kata-kata yang tampak sama akan tetapi memiliki arti yang berbeda. Teknik seperti ini tentu akan bermanfaat.
5. Deductive Application of Rule
Kaidah “grammar” disajikan beserta contoh-contohnya, pengecualian di setiap kaidah diberi tanda. Bila siswa memahami kaidah itu, mereka diminta menerapkannya dalam contoh yang berbeda.
6. Fiil-in-the blanks
Siswa diberikan sederatan kalimat dengan kata-kata yang hilang. Mereka mengisi kekosongan dengan pembendaharaan kata baru atau dengan jenis grammar yang khas misalnya “prepositions” atau “verbs” dalam tense yang berbeda.
7. Memorization
Siswa diberikan daftar pembendaharaan kata dari bahasa sasaran dalam bahasa ibu mereka yang sepadan dan diminta mengingatkannya. Siswa juga diharuskan menghafal kaidah dan pola tata bahasa seperti “verb conjugations”
8. Use words in sentences
Agar menunjukkan bahwa siswa memahami makna dan penggunaan kosa kata baru, siswa merangkai kalimat dengan menggunakan kosa kata baru.
9. Composition
Guru memberikan sebuah topik kepada siswa untuk mengarang dalam bahasa sasaran. Topik tersebut berdasarkan atas beberapa aspek membaca teks pelajaran. Terkadang sebagai pengganti membuat karangan, siswa diminta membuat ikhtisar dari teks bacaan tersebut.

F. CONCLUSION
Sekarang kamu mempunyai kesempatan memeriksa prinsip dan teknik GTM. Cobalah membuat hubungan antara apa yang kamu pahami dan kepercayaan dan situasi pengajaranmu sendiri.
Apakah kamu percaya bahwa alasan pokok untuk mempelajari bahasa asing adalah dapat membaca kesusastraan yang ditulis dalam bahasa sastra ? Apakah kamu pikir bahwa penting mempelajari bahasa sasaran ? Bolehkah budaya dipandang sebagai kesusastraan dan seni yang baik ? Apakah kamu setujui dengan prinsip-prinsip lain yang mendasari GTM yang mana ?
Apakah menerjemah merupakan latihan yang berharga ? Apakah menjawab pertanyaan “comprehension reading” dari bentuk yang digambarkan disini sangat membantu ? Apakah teknik ini atau teknik GTM yang lain akan bermanfaat dalam pengajaranmu ? yang mana ?

CONCLUSION
Grammar Translation Method


What does GTM mean?

• GTM is a method of teaching language that allows using native language in learning target language or the language that is used in class is mostly the students’ native language and the teacher is the authority in the classroom
• GTM merupakan salah satu metode atau cara pengajaran bahasa asing dimana guru menjadi ‘centre of learning’ yang berwenang dalam kelas atau sebagai pemegang otoritas. GTM juga membolehkan penggunaan bahasa ibu (native language) dalam pengajaran bahasa asing/sasaran tersebut.

What are the characteristics of GTM?
Characteristics of GTM are:
• Allows using students’ native language
• Teacher centre
• More memorizing vocabulary of the target language.
• Teaching grammar is deductively
• No interaction among the students
• No interaction between teacher and students
• Diperbolehkan menggunakan bahasa ibu dalam pengajaran bahasa asing.
• Pengajaran tata bahasa bersifat deduktif yakni dari pola atau kaidah yang diajarkan dahulu kemudian diberikan contoh-contoh.
• Pengajaran tata bahasa disajikan melalui ‘reading passage’.
• Lebih banyak menghafal kosa kata.
• Pengajaran bersifat ‘teacher centre’ bukan pembelajaran ’students centre’

What is emphasized in GTM?
• GTM emphasizes the ability of translating the foreign language literature. Language skill that is emphasized are reading and writing.
• Menekankan pada kemampuan siswa dalam menterjemahkan literatur bahasa asing dari pada kemampuan berkomunikasi lisan.
• Aspek bahasa yang ditekankan adalah ‘grammar’ dan ‘vocabulary’.
• Skill bahasa yang diutamakan adalah ‘reading’ dan ‘writing’.

Kelebihan GTM

• Mengembangkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam membaca, menulis dan menterjemah literatur bahasa asing.
• Memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa asing karena diperbolehkan menggunaan bahasa ibu (native language) dalam proses pengajaran bahasa tersebut.
• GTM sangat mudah diterapkan oleh guru dalam proses pengajaran bahasa karena semua orang dapat dengan mudah menggunakan metode tersebut dalam proses pengajaran bahasa tanpa perlu keahlian khusus.

Kekurangan GTM

• Sedikit interaksi yang tercipta antar siswa.
• Kemampuan berkomunikasi lisan siswa dalam bahasa asing/sasaran kurang ditekankan.
• Guru yang menggunakan metode GTM biasanya kurang memiliki keahlian khusus dalam proses pengajaran bahasa.

Solusi untuk menutupi kekurangan GTM

• Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa GTM kurang menekankan pada kemampuan komunikasi lisan siswa dalam bahasa sasaran maka untuk menutupi kekurangan tersebut sebaiknya seorang guru yang menggunakan metode ini lebih meminimalisir penggunaan bahasa ibu (native language) dalam pengajaran bahasa.


Category : edit post

About Me

Foto saya
Hi,every body! This is me..I'm called ZAY for short.I study at State Islamic College of Jurai Siwo Metro. Now,I'm in the 4th semester of English Education Study Program. Thank for coming to my blog.. see you!

Followers